Friday, January 8, 2010

Bagaimana Menilai Kualitas Audio? Bagian Ke-2

Kualitas Sound System II - Sound Stage

Apa yang dimaksud dengan sound stage? Sound stage adalah panggung yang diciptakan oleh sebuah sistem audio.
Bayangkan seperti ini: Jika Anda menonton konser musik secara langsung, atau mendengarkan pengamen di jalanan (like it or not), maka penyanyi-nya sedang berada di panggung, dan Anda berada di tempat duduk penonton. 
Nah karakter seperti  itulah yang harus dapat diciptakan oleh sebuah sound system.

Sound stage, dapat kita klasifikasi lagi menjadi beberapa bagian seperti dijelaskan berikut ini.
 

Listening Position

Listening position atau lokasi pendengar adalah karakter yang diciptakan oleh sebuah sistem audio beserta dengan keadaan ruang dengarnya. 

Idealnya seperti contoh diatas, jika kita mendengar konser musik atau pengamen dijalan, maka antara Anda sebagai pendengar dan pemain musik diatas panggung harus ada jarak yang cukup. Anda tentu tidak ingin pengamen itu bersuara seperti dia sedang berdiri di dalam kepala Anda toh?

Dalam home audio, hal ini relatif lebh mudah dicapai karena kebebasan kita dalam menaruh speaker maupun kursi kesayangan Anda. Namun dalam car audio, situasi jadi lebih rumit karena kita dibatasi oleh ruang dan fungsionalitas mobil kita. Either way, baik dalam home maupun car - sistem yang bagus harus bisa menciptakan jarak antara kita dan panggung suara.

Stage Width

Stage width atau lebar panggung adalah ukuran lebar panggung virtual yang diciptkan oleh sebuah sistem audio. Sistem yang baik akan dapat menciptakan lebar panggung yang melebihi lebar fisik speaker-speaker nya, dan tidak terdapat kesan kosong diantara speaker-speaker tersebut.
Sebagai contoh, misal speaker kiri dan kanan berjarak 1 meter, maka stage width yang bagus adalah 1 meter juga atau lebih.

Yang perlu dicatat adalah karakter ini hanya bisa ditimbulkan jika diuji oleh rekaman lebih dari satu channel, dan di puter pada sistem dengan lebih dari satu channel pula.
Artinya jika kita memainkan lagu rekaman mono, atau lagu stereo pada sistem mono (1 speaker), maka lebar panggung ini tidak akan tercipta.
Jadi lebar panggung hanya bisa dibentuk oleh sistem 2 channel (stereo) atau lebih (multichannel, 5.1, 7.1 dan sebagainya) saat memainkan rekaman 2 channel atau lebih pula. Jadi meskipun sistem kita misalkan 5.1, tapi di tes dengan menggunakan rekaman mono, maka stage width nya tidak layak untuk dinilai - karena memang tidak akan terbentuk.


Kita tidak perlu berharap sound system kita dapat mereproduksi stage width persis seperti rekaman aslinya. Misal Anda membeli CD Rhoma Irama Live yang konser diatas panggung selebar 15 meter. Kemudian Anda berharap saat mendengarkannya di ruangan Anda yang berukuran 5x5m, stage width akan tetap 15 meter. Meskipun Anda membeli sound system seharga 1 miliar - kenyataan itu tidak akan pernah terjadi. Nanti kita bahas room accoustic di waktu lain ya.


Stage Height
Stage height atau tinggi panggung relatif kepada pendengar.
Sistem audio yang baik akan menempatkan panggung pada ketinggian yang sama dengan wajah kita.
Again, hal ini mudah dicapai di home audio, tetapi sulit untuk car audio.
Selain itu, penilaian ini termasuk subyektif terhadap pendengar. 
Mungkin Anda termasuk orang yang terbiasa menonton konser musik klasik di balkon VIP? Jika ya, maka stage height nya biasanya akan ada sedikit dibawah kita.


Stage Depth
Stage depth adalah kedalaman panggung, yaitu jarak antar pemain musik dalam sebuah panggung dilihat dari depan ke belakang.
Biasanya rekaman yang berkualitas tinggi menerapkan kondisi panggung sebagai berikut:
vokalis utama didepan, penyanyi latar di belakangnya, kemudian alat musik terbagi2 kedepan dan kebelakang. Kadang kala ketika misalnya pemain gitar sedang melakukan aksi solo, maka suara gitar akan dibawa maju kedepan.
Nah hal inilah yang coba kita nilai sebagai salah satu parameter kualitas sistem audio.


Ambience
Ambience atau keadaan, suasana panggung adalah karakteristik rekaman yang bisa direproduksi oleh sebuah sistem audio. 
Misalnya jika rekaman dilakukan live dalam sebuah club kecil, tentu akan bernuansa beda dengan rekaman live dalam panggung besar.
Keadaan ini mulai bisa direproduksi oleh sistem stereo dan multichannel. Meskipun pada kenyataannya, keadaan ruangan tempat kita mendengarkan lagu tersebut lebih mendominasi efek nuansanya daripada faktor rekaman itu sendiri. Multichannel audio (quadrophonic, 5.1, 7.1 dan sebagainya) ditujukan untuk meminimalisir faktor ruang dengar kita ini sehingga diharapkan kita seakan-akan merasa berada dalam ruangan yang sama dengan penyanyinya.





0 comments:

Post a Comment